Unik Lain

Friday, May 11, 2001

| | | Comments: (0)
Bukan hanya undangan kami yang unik, masih ada beberapa keunikan yang kami hadirkan dalam pernikahan. Berikut ini penjelasannya:

Tanggal pemberkahan pernikahan, Kamis, 20 Maret 2003 kami tuliskan dengan angka menjadi 2003 2003. Sebuah angka kembar, atau bisa juga hanya ditulis 2003. Bila Anda ingat tahun pernikahan kami, berarti Anda juga mengingat tanggal dan bulan pernikahan kami (begitu juga sebaliknya).

Tanggal pesta pernikahan, Minggu, 01 Juni 2006. Mengapa pilih tanggal 1? Pada prinsipnya kami mencari hari Minggu. Dalam 1 bulan ada 4-5 hari Minggu. Maka kami putuskan tanggal 1 saja (semua perhitungan dimulai dari 1). Ssst… ini jadi tanggal baik karena karyawan baru saja gajian, jadi ada peluang mendapat angpao dengan nilai gede he… 3x).

Waktu pemberkatan? Pada pukul 11.20.03’ atau pukul 11 lewat 20 menit, 03 detik (11 tanggal lahir saya, menit dan detiknya kalau ditulis jadi 2003 juga).



Plat mobil pengantinnya: D 2003 HL (D plat kendaraan Bandung, 2003 tanggal dan bulan pemberkahan pernikahan sekaligus tahunnya, HL = Hendry & Linda). Di bawahnya, pada bagian tengah tertulis angka 01.06 (pada plat kendaraan biasa ini artinya pajak kendaraan berakhir Januari 2006, tapi bagi kami ini tanggal pesta pernikahan kami 01 Juni). Tahunnya? Ya tetap tahun 2003 seperti angka di atasnya. Kemudian ada kata Happy di kiri dan Wedding di kanan, mengapit angka 01.06 tadi.



Mas kawin yang saya berikan, salah satunya adalah uang logam yang dibingkai. Uang logam ini disusun membentuk huruf dan angka. Baris atas: H L dan di baris bawah: 2003. Uniknya koin yang membentuk huruf H (11 koin) ditambah koin yang membentuk huruf L (7 koin) adalah sama dengan koin yang membentuk tanda (18 koin). Lalu tulisan angka 2003, tiap angka disusun dari koin berjumlah sama yakni 16 koin. Kalau dijumlahkan H = 11, = 18, L = 7, tiap angka = 16 koin maka 4 x 16 = 64 koin. Jadi 11 + 18 + 7 + 64 = 100 koin. Itu artinya cinta 100%. Koinnya dari mana? Koin yang dipakai adalah koin bersejarah. Koin inilah yang saya pakai saat memecahkan rekor menyusun menara uang yang juga tercatat di Muri.

Undangan pernikahan. Undangan kami antarkan dalam bentuk kubus untuk yang berada di kota Bandung dan sebagian famili di Jakarta. Untuk yang luar di luar kota, undangan dikirim masih dalam bentuk lembaran, namun semua bagian yang perlu di-lem sudah kami beri double tape, juga kami lengkapi petunjuk membuat kotak/ kubus undangan kami. Ada juga kertas berisi peta lokasi pesta dan keterangan bahwa undangan pernikahan ini tercatat sebagai salah satu rekor Muri. Pada tutup kotak (bagian untuk buka tutup-nya) kami cantumkan alamat email dan nomor HP. Untuk apa? Kalau ada undangan yang tidak bisa hadir, mereka bisa kirim email ataupun SMS. Juga ada tulisan: Desain undangan karya: Hendry Filcozwei Jan & Linda.

Souvenir pernikahan silakan lihat di topik “Souvenir Unik” (di bawah ini).