Detail Undangan

Wednesday, December 25, 2002

| | |
Undangan pernikahan unik 6 bahasa
(Tampak depan difoto dari sisi kanan)

Undangan pernikahan unik 6 bahasa
(Tampak belakang difoto dari sisi kanan)


Sejak proses pencarian ide, merancang sampai mencetak undangan, selalu kami rahasiakan. Hanya saya, Linda, dan pihak percetakan yang tahu bentuk undangan kami. Pihak percetakan juga tidak tahu kalau undangan ini akan diajukan ke Muri. Pihak keluarga tidak ada yang tahu dan memang tidak kami beritahukan. Mengapa? Ide pembuatan undangan ini didapat dengan susah payah. Sejak November 2002 undangan sudah jadi, sedangkan pesta baru akan digelar 01 Juni 2006. Waktunya masih sangat panjang, kalau bocor… kami khawatirkan akan dijiplak orang lain. Anda tahu sendiri, di negeri tercinta ini, apa yang tidak bisa dibajak dan dipalsukan/ ditiru? Akan sangat menyakitkan andai sebelum pesta digelar, ada pasangan lain yang menikah dengan undangan 6 bahasa dengan bentuk kubus juga. Sekali pun rekor sudah diakui (sekitar awal Maret 2006), bagaimana bentuk undangan kami masih tetap jadi rahasia! Baru saat mengundang teman (dibagikan) mereka baru tahu begini bentuknya. Para penjiplak/ plagiator hanya punya waktu 1 minggu!

Setelah undangan jadi, saya menempelkan double tape satu persatu. Setelah jadi, undangan kami simpan dalam kardus agar tidak kotor terkena debu, tidak penyok, dan tidak terlihat orang. Dengan menyewa mobil, kami berangkat ke Jakarta membagi-bagikan undangan kepada famili. Penuh perjuangan untuk melipat sisi-sisi kubus/ kotak, menempelkan sekian banyak double tape ke sisi kotak, dan menjaganya tidak penyok/ tetap utuh sampai ke tangan orang yang kami undang. Butuh ketelitian dan kesabaran. Juga butuh ruang besar untuk menyimpan sekian ratus undangan. Kalau undangan biasa, tidak memerlukan banyak tempat. Mungkin 1 dus mie instant sudah cukup. Undangan kami? Perlu beberapa dus besar untuk menyimpannya sampai hari pembagian undangan! Tapi ada bedanya. Kalau undangan biasa, Anda harus membeli plastik untuk membungkus undangan, undangan kami tidak perlu plastik lagi. Tapi rasa capek, dan segala kerumitan menjaga undangan unik ini terbayar ketika diakui sebagai rekor Muri dan beritanya dimuat di koran, majalah dan kami tampil di TV. Kalau untuk diberitakan di koran (pasang iklan/ berita keluarga seperti tanggal sekian si Anu menikah dengan si Ani, dst., orang harus bayar). Meski ukuran iklannya kecil, harganya mahal. Tapi berita kami dimuat di koran dan majalah dengan isi lebih panjang (kolom lebih besar) tanpa harus keluar uang sepeser pun. Bahkan untuk beberapa tayangan televisi, kami diberi souvenir, dan uang saku setelah diwawancara. Anda berminat mengikuti jejak kami???

Mengapa 6 bahasa?
Karena bentuknya kubus (ada 6 sisi).

Mengapa bahasa Indonesia, Mandarin, Inggris, Perancis, Jerman, dan Pali yang dipilih?
Indonesia adalah bahasa resmi negeri kita, Mandarin/ Tionghua menunjukkan kami keturunan Tionghua. Inggris, Perancis, dan Jerman karena itu bahasa internasional. Bahasa Pali? Bagian ini kami mengutip dari Tipitaka yang berbahasa Pali, karena kami seorang Buddhis!

Susunan bahasa yang dipakai?
Sisi atas menggunakan bahasa Inggris dengan tulisan: Especially for: Mr./ Miss/ Mrs. dan mohon maaf bila ada kesalahan penulisan nama dan gelar (tentu dalam bahasa Inggris).

Sisi depan berisi foto kami dengan tulisan bahasa Perancis yang berbunyi undangan pernikahan Hendry Filcozwei Jan & Linda. Mengapa bagian ini dipilih bahasa Perancis? Karena tulisan untuk kata undangan dalam bahasa Perancis mirip dengan bahasa Inggris. Jadi kalaupun Anda tidak mengerti bahasa Perancis, Anda masih dapat mereka-reka apa arti tulisan itu.

Sisi kiri berbahasa Indonesia. Di sini tertulis nama pengantin, nama orang tua, waktu dan tempat pemberkahan dan pesta pernikahan. Biasanya orang hanya menuliskan putra/ putri ke sekian dari Tn./ Ny. XXX. Jadi nama ibu pengantin tidak pernah diketahui. Atas dasar kesetaraan pria dan wanita, nama papa dan mama kami cantumkan di sana. Mungkin ini yang pertama kali dilakukan oleh pengantin?

Sisi kanan berbahasa Mandarin, isinya terjemahan sisi kiri. Biar Anda tak bisa membaca huruf kanji, Anda akan mengerti apa isinya.

Sisi belakang berbahasa Jerman. Anda tak mengerti bahasa Jerman? Saya yakin dengan pencantuman nama ayah pengantin pria dan keluarga (kiri) dan nama ayah pengantin wanita dan keluarga (kanan) serta Hendry & Linda di bawahnya, Anda bisa menebak. Tentu bahasa Jerman ini mempunyai arti hormat kami, keluarga X, keluarga Y, Hendry & Linda. Ini tulisan di bagian bawah. Di atasnya masih ada kalimat berbahasa Jerman. Artinya? Terjemahan bebasnya kurang lebih seperti ini: “Dengan penuh rasa hormat, kami mengundang Anda untuk hadir di pernikahan kami. Kehadiran dan doa restu Anda sangat kami harapkan”.

Sisi bawah berbahasa Pali dari Dhammapada sebagai berikut:


Sace labhetha nipakam sahāyam,
saddhim caram sādhuvihāri dhiram,
abhibhuyya sabbāni parissayāni,
careyya tenattamano satimā.
(Dhammapada XXIII – 328)

terjemahannya bebasnya:

Bila dalam perjalanan hidupmu,
engkau menemukan seorang teman yang bijaksana
& cocok untuk hidup denganmu,
hendaklah engkau berjalan bersamanya,
dengan gembira dan penuh kesadaran mengatasi segala bahaya.
(Dhammapada XXIII – 328)


Antara bahasa Pali dan bahasa Indonesia dipisahkan 12 simbol love () yang menunjukkan bulan kelahiran Linda (Desember).

Mengapa ada terjemahannya?
Tujuan pemasangan kutipan Dhammapada tidak akan tercapai, bila orang tidak mengerti maknanya. Makanya kami memutuskan memasang terjemahannya pula.

Mengapa kutipan dari Dhammapada diletakkan di sisi bawah? Terkesan kurang sopan.
Kami mengerti itu. Tapi pemikiran kami adalah Dhammapada (mewakili Tipitaka) menjadi fondasi/ dasar kami membangun rumah tangga. Sebelum membangun rumah, orang membuat fondasi terlebih dahulu. Dengan fondasi (letaknya di bagian bawah ‘kan?) yang kuat, kami berharap rumah tangga ini mampu bertahan dari berbagai rintangan.

Ukurannya?
7,5 cm x 7,5 cm x 7,5 cm. Biasanya orang Tionghua suka angka 8 (pak yang mirip bunyi “fak” yang mempunyai arti keberuntungan). Mengapa bukan 8 cm? Angka 7 di awal adalah tahun kelahiran kami berdua (kami angkatan 70-an), dan 5 adalah bulan kelahiran saya (Mei).


Apa istimewanya rekor undangan 6 bahasa ini?

Umumnya karya yang tercatat sebagai rekor hanya 1 buah, kalaupun lebih paling 2-3 buah. Satu buah yang asli, kemudian terkadang ada duplikatnya. Misalnya yang asli ada di rekoris (pemegang rekor), yang duplikat dipajang di Muri. Nah... undangan pernikahan kami ini dicetak 300 buah lebih. Semuanya asli (satu dengan yang lainnya sama, jadi tidak ada yang duplikat). Dan istimewanya, semua yang kami undang mendapatkan undangan (barang rekor) yang sama dengan yang dipajang di Muri. Bila Anda termasuk yang kami undang, kami sangat berterima kasih jika undangan tersebut masih disimpan sebagai koleksi, seperti yang dilakukan Rosmery, teman kami di Muara Bungo (Jambi).




0 comments: